Kamis, 09 Januari 2014

Pesan Untuk Ibu ( Natal )


Pesan Untuk Ibu
            Malam ini di kesunyian kota New York, yang hanya terlihat kelip lampu jalan dan apartemen. Kini kududuk di depan kaca kamar lantai 14 di sebuah apartemen mewah New York city. Apartemen inilah rumah ku saat menuntut ilmu di negara Pamansam. Aku bersekolah  di Universitas Negeri New York ( SUNY ) Buffalo State College.  Kutulis sebuah e-mail ke Indonesia untuk memberi kabar kepada kedua orang tuaku yang tengah menunggu. Dalam e-mail itu kutulis:

Dear my parents
Selamat malam ayah, selamat malam ibu?
Semoga ayah dan ibu selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin..
Ibu, ayah, aku juga dalam keadaan sentausa dan sehat, terimakasih atas do’amu. Ibu, di hari yang spesial besok dimana semua orang di dunia ini memperingati dan memberikan kasih sayangnya kepada ibu mereka, aku tak bisa bersama mu. Natal tahun ini pun aku tak bisa bersama keluarga besar di Indonesia. Karena, tugas kuliah ku numpuk dan harus segera menyusun skripsi. Dari jauh-jauh hari, aku sudah memberi kabar ini agar ayah dan ibu tidak kaget jika aku tidak pulang ke rumah.
Terimakasih ayah, ibu, e-mailku kali ini, aku cukupkan dulu. Semoga Tuhan tetap bersamamu. Salam rinduku.
Tamara Surya Atmaja.
            Saat termenung ketegaran ku di uji oleh Tuhan. Keinginan untuk bertemu sanak saudara semakin menggebu dalam dadaku, rasanya hidup ini susah sekali ku jalani. Hanya membisu disudut ranjang bersama laptop kesayanganku. Tak ku hiraukan para sahabat menyapaku, namun aku malas membalasnya, hanya terlukis singgungan senyum kecil di tepi bibirku. Aku tetap menunggu balasan e-mail dari Jakarta, namun rupanya ayah belum sempat membuka e-mail dariku. Aku pun menghela nafas panjang. Hem, lebih baik aku mandi dulu, untuk menghilangkan rasa penat. Seharian di dalam perpustakaan kota mencari sumber-sumber buku bahan skripsi besok. Rencana selanjutnya setelah mandi dan berdo’a, aku akan pergi ke Mall untuk mencari makanan dan sayur mayur karena dapur terasa kosong. Akhirnya rencanaku terlaksana, berjalan mengitari Manhattan Mall, membeli semua keperluan. Disana aku bertemu dengan seorang pria yang sebelumnya tidak pernah bertemu, kakak itu bernama Yosef. Kak Yosef Mahasiswa New York University, asal kota Bandung yang sekolah di Amerika. Setelah kami berkenalan, kami makan di sebuah kafe di pelataran Mall. Kami pun puas berbincang-bincang, padahal baru kali ini aku bertemu dengan kak Yosef tetapi rasanya akrab sekali.
“ wah,, Ara.. tak terasa ya! hari minggu besok peringatan hari ibu,? Serunya padaku.
“ ia, kak, tapi... aku tidak bisa pulang, ke Indonesia, tugasku banyak sekali!. Balasku.
“ sepertinya aku pulang, aku rindu sama mama. Kasiahan ya kamu?.. sedikit meledek.
“ ia kak. Aku juga sangat merindukan ibu,,,! Sambil terisak.
“ maaf Ara, bukan maksudku membuat mu menangis...” pintanya padaku.
            Kak Yosef memelukku dengan tulus, ia menganggapku sebagai adik kandungnya, karena dia tidak mempunyai adik perempuan. Kak Yosef mengantarku pulang ke apartemen. Ia pun langsung pamit pulang. Aku menuju ke dapur dan segera merapikannya yang terlihat berantakan. Satu demi satu barang-barang yang berhamburan di mana-mana,aku letakkan lagi ketempat semula. Tak terasa jarum jam menunjukkan pukul 16.30 waktu setempat. Berarti aku sudah 30 menit barada di dapur, sepertinya aku terlalu lelet. Semua pekerjaan selesai, hal yang lazim dilakukan terasa tidak membebani. Aku setengah melamun, dalam lamunan timbul rasa rindu pada saudara laki-laki satu-satunya yang kini mengeyam pendidikan di salah satu Universitas di negara Kanguru itu, kakak laki-lakiku yang bernama Yohanes. Tanpa pikir panjang segera ku ambil handphone dan aku mengetik beberapa kata:
Dear My Old Brother
“ how are you?
“ Puji Tuhan, Hai kakak. Lama kita tak berbincang-bincang, semoga dalam lindungan Tuhan. Apakah kakak akan pulang ke Indonesia pada peringatan hari ibu tahun ini?......
            Setelah ku ketik beberapa kata, aku sentuh perintah send. Semoga kakak ku lekas membalas karena aku penasaran dan ingin mengetahui kabarnya. Tak lama kemudian handphone ku kembali berdering.
“ I’m fine honey
Puji Tuhan semoga dalam lindungan Tuhan.
Sepertinya kakak akan pulang ke Indonesia karena ada proyek kakak juga di sana, sekalian sujud pada Ibu. Aku sudah mengetahui kalau Ara tidak bisa pulang, jangan sedih sayang, namanya juga sekolah. Harus konsisten seperti Ara. Kan moment-moment lain juga masih banyak.
Yohanes Surya Atmaja
            Hemmm, hari Ibu sudah lalu, moment bersama keluarga aku lewatkan. Kini aku bersiap-siap menyambut hari natal yang hanya akan aku rayakan bersama Tuhan. Sambil menyusun lampu-lampu kecil di pohon natal, anganku melayang ke Indonesia membanyangkan betapa bahagianya jika bisa merayakan bersama keluarga besarku. Tapi semuanya kau tepis, begini rasanya hidup jauh dari keluarga harus menerima kenyataan pahit jika tak bisa berada ditengah-tengah mereka. Aku ingin di hari yang istimewa ini, ada kejuatan yang luar biasa, walaupun hanya kejutan kecil yang mampu merajut luka dalam hati.    Tanggal 25 Desember, setelah aku berdo’a di gereja, segera menuju apartemen, berharap setidaknya ada kado dari Indonesia. Setelah aku buka pintu apartemen, ternyata di tumpukkan kado yang banyak dari temanku tidak ada satu pun dari Ibu dan Ayah. Duduk lemas memandangi lampion kecil yang berkeli-kelip, lalu aku pejamkan mataku sambil  kuraba lagi hiasan kalung salibku. Air mata terasa hangat melewati celah-celah bulu mata yang terpejam, hangat mengalir dipipiku. Tak lama kemudian ada yang menggedor pintu, aku persilahkan masuk dengan nada yang rendah. Aku sangat sungkan untuk bangkit dan membuka pintu. Tiba-tiba Ibu berseru di balik pintu “ Happy Chrismast honey” dan menyemprotkan sedikit soda pada bajuku. Kesedihan sirna ketika aku memeluk ibu dan ayah harta yang paling  luar biasa dalam hidupku. Di tengah kesibukan mereka, menyempatkan untuk merayakan chrismast bersama ku. Ternyata kasih sayang sang Ibu luar biasa dan sangat berharga bagi ku. Dari pengalamn inilah aku ambil hikmahnya, jangan kamu sia-siakan ibumu, apalagi bagi yang belum meraskan jauh dari mereka. Ibu adalah orang yang berjasa di dalam kehidupanmu, di hari ibu besok ayo kita sebagai anaknya, bersujud dan ciumlah keningnya. Tunjukkan rasa sayang mu kepada mereka,  dan saya ingin mengucapkan Selamat Hari Ibu, untuk semua Ibu. Dan Selamat Hari Natal bagi yang merayakannya. WISS All You The Best.
By: Puji Lestari Aji
SMA Plus N 2 Banyuasin III

Tidak ada komentar:

Posting Komentar